Towil adalah namanya
yang digabungkan dengan fiets yang dalam bahasa Belanda berarti
sepeda. Towil ingin mengkolaborasikan dirinya dengan sepeda tua atau onthel
dimana ia mensinergikan kebersamaan antar masyarakat, kehidupan masyarakat
sehari-hari, alam pedesaan, wisatawan. Semua elemen ini dikolaborasikan dalam
bentuk wisata di desa. Maka dirintislah Towilfiets pada tahun 2007. Tour Wisata
Desa dengan sepeda onthel bernama Towilfiets ini didirikan di rumahnya di desa
Bantar Wetan, desa Banguncipto, kecamatan Sentolo, kabupaten Kulon Progo,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada dua orang yang menjadi inspirasi Towil dalam
membangun wisata sepeda Towilfiets ini, yakni Amir Fattah sang kolektor sepeda
dan seorang agen wisata Belanda bernama Karel Van Beekom. Towil kemudian
membangun konsep wisata desa. Kenapa wisata desa bukan desa wisata yang
dipilih, disini Towil ingin menunjukan apa yang ada di desa, bukan sesuatu
dibuat-buat atau diada-adakan di desa. Kegiatan yang ada di desa ini sudah
berjalan dengan sendirinya selama bertahun-tahun dan tidak perlu di-setting.
Konsep inilah yang coba ia perkenalkan kepada agen Belanda Karel van Beekom.
Towil pun kemudian dikenalkan dengan sejumlah agen wisata di Belanda, dan
akhirnya dipilihlah Towil sebagai bagian dari program tour Indonesia
Sepeda onthel adalah jalan hidup yang dipilih oleh Towil. Barangkali itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan kecintaan pria bernama lengkap Muntowil (46) ini terhadap sepeda onthel. Ratusan sepeda onthel saat ini menghuni rumah Towil di desa Bantar Wetan, desa Banguncipto, kecamatan Sentolo, kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.Kecintaan Towil tehadap sepeda berawal dari hobi bersepeda, dan sepeda yang menjadi favorit Towil adalah sepeda tua atau onthel. Sekitar awal tahun 2000, Towil yang saat itu bekerja sebagai pelayan di sebuah restoran di kawasan Candi Prambanan, melihat sebuah sepeda tua bermerk Raleigh di kawasan Kota Gede Yogyakarta. Ia begitu kagum melihat sepeda tua klasik dan berniat ingin memilikinya. Kemudian setelah terkumpul uang ia pun membeli sepeda onthel pertamanya itu seharga 800 ribu rupiah. Setelah membeli sepeda Raleigh itulah, kecintaan Towil terhadap sepeda semakin tinggi. Melihat sejarah kota Jogja sebagai kota sepeda juga merupakan salah satu hal yang membuat Towil makin menggilai sepeda onthel .Towil yang saat itu juga bekerja sebagai eksportir kerajinan tangan kemudian bertemu dengan salah satu buyernya yang berasal dari Australia yang naksir dengan sepeda miliknya. Namun karena saat itu Towil hanya memiliki satu sepeda ia tidak berniat menjualnya. Namun ia dibujuk terus untuk menjualnya dengan alasan Towil masih bisa mencari sepeda lain di Yogyakarta. Sepeda Raleigh kesayangan Towil pun akhirnya dijual ke buyer Australia itu.
Towilfiets merupakan konsep bersepeda onthel antik khas dengan perjalanan mengelilingi desa Bantar Kulon, Sentolo, Kulon Progo, dan pengunjung bisa merasakan serta terlibat langsung dengan kehidupan warga. Selain itu di Towilfiets, tersimpan berbagai macam onthel antik buatan Negeri Kincir Angin. Koleksi tersebut diperoleh Muntowil ketika beliau mengelola Jogja Republik Onthel. Kegiatan ini Muntowil ciptakan untuk menggerakkan masyarakat desa sekitar agar mau menggunakan sepeda onthel yang sudah lama mereka tidak gunakan. Karena pada awal beliau merintis Komunitas Jogja Republik Onthel, masyarakat sekitar sudah semakin meninggalkan kebiasaan memakai sepeda onthel sebagai alat untuk mobilitas keseharian mereka. Dari hal demikian penulis berpendapat bahwa Towilfiets mempunyai kelebihan yaitu fokus kepada tiga hal, pelestarian komunitas budaya sepeda onthel, wisata desa budaya dan kearifan lokal dengan keramahtamahan warga di desanya. Towilfiets menawarkankepada pengunjung untuk melihat Jembatan Bantar, yang menghubungkan Kabupaten Sleman dan Kabupaten Kulon Progo yang dibangun pada masa agresi Belanda. Setelah itu wisatawan diajak berkeliling pedesaan di sekitar rumah Muntowil. Perjalanan ini akan melintasi pusat kerajinan tenun stagen tradisional, melewati peternakan kambing Etawa, berkunjung ke pusat bermain seni musik gamelan, mencoba jamu gendong tradisional, membantu pengrajin tempe, menyicipi 5 makanan khas Kulon Progo yaitu “geblek”, menyusuri area pertanian berupa ladang palawija dan padi, singgah ke pasar tradisional, sampai berkunjung ke pelayanan dukun pijat bayi. Tak hanya melihat, para pengunjung juga diajak ikut berperan serta. Saat musim tanam padi misalnya, mereka akan diajak untuk ikut bercocok tanam juga. Lalu menimba air dari sumur menggunakan kerekan dan memasak dengan kayu bakar. Jika ingin merasakan suasana lebih lama pengunjung diperbolehkan menginap di beberapa rumah. Keunikan konsep wisata yang ditawarkan oleh Towilfiets belum banyak diketahui oleh pengunjung lokal. Adapun pengunjung yang datang di Towilfiets adalah dari kalangan pengunjung asing.
Masyarakat lokal berperan penting dalam pengembangan desa wisata karena sumber daya dan keunikan tradisi dan budaya yang melekat pada komunitas tersebut merupakan unsur penggerak utama kegiatan desa wisata. Dilain pihak, komunitas lokal yang tumbuh dan hidup berdampingan dengan suatu objek wisata menjadi bagian dari sistem ekologi yang saling kait mengait, karena keberhasilan pengembangan desa wisata tergantung pada tingkat penerimaan dan dukungan masyarakat lokal. Masyarakat lokal berperan sebagai tuan rumah dan menjadi pelaku penting dalam pengembangan desa wisata secara keseluruhan tahapan mulai dari tahap perencanaan, pengelolaan, pengawasan dan evaluasi karena masyarakat lokal berkedudukan sama penting dengan pemerintah dan swasta sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam pengembangan desa wisata.Memperluas pengenalan Desa Wisata Towil ini media massa menjadi sasaran, dengan memanfaatkan media online facebook twitter dan blog untuk mempromosikan desa wisata agar dikenal wisatawan mancanegara maupun nusantara. Upaya promosi desa wisata di DIY yang memanfaatkan teknologi informasi itu, biayanya cukup murah, sehingga bisa terjangkau para pengelola desa wisata. Promosi melalui media diharapkan dapat mengenalkan potensi pariwisata yang dimiliki desa wisata. Selain biayanya murah, dampak yang dihasilkan juga sangat besar. Sejumlah pengelola desa wisata di Yogyakarta memang sudah berupaya mempromosikan potensi obyek wisata di desanya melalui media online, dengan harapan agar desa wisata mereka banyak dikunjungi wisatawan. Namun belum semua desa wisata melakukan hal tersebut. Kini Desa Wisata Towil pun mudah mulai mempromosikan menggunakan media. pertimbangan melakukan promosi wisata melalui media online karena wisatawan perlu memperoleh informasi tentang obyek wisata yang akurat dan benar. Dalam masyarakat maju media massa sudah menjadi suatu kebutuhan.
Suatu usaha dalam pendiriannya memiliki tujuan untuk dicapai di masa mendatang,agar tujuan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan maka perlu dilakukan studi sebelumnya. Namun tidak jarang perusahaan yang mengalami kegagalan meskipun sudah melakukan studi sebelum mendirikan usaha tersebut, untuk menghindari kegagalan tersebut maka dilakukan sebuah studi terhadap usaha tersebut, studi ini disebut studi kelayakan yang bertujuan untuk meminimalkan hambatan dan resiko yang mungkin timbul di masa mendatang. Usaha wisata Towilfiets ini juga diperlukan suatu studi kelayakan untuk dapat mengetahui kelayakan dari masing-masing aspek yang dimiliki oleh usaha wisata ini kemudian juga untuk menjaga konsistensi dan eksistensinyadi masa mendatang. Desa wisata harus mempunyai daya tarik wisata agar dapat dijadikan sebagai penarik bagi wisatawan untuk datang ke destinasi wisata tersebut. Daya tarik desa wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.
a) Aspek kelayakan sosial ekonomi
Kondisi geografis merupakan dasar dari penataan lingkungan. Lingkungan hidup yang merupakan bagian penting dari ekosistim berfungsi sebagai penyangga kehidupan makhluk dibumi. Sumber daya alam yang ada diarahkan untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat.
Towilfiets terletak di Dusun Bantar, Desa Banguncipto, Kecamatan Sentolo, Kabupaten Kulonprogo. Kurang lebih berjarak sekitar 15 kilometer arah barat dari pusat Kota Yogyakarta. Wisata ini bermula dari hobi sang pemilik yakni Bapak Muntowil yaitu mengoleksi sepeda onthel yang terkenal antik dan unik. Kini, Towilfiets telah mempunyai ratusan sepeda onthel yang terparkir rapi di Joglo milik Muntowil dan siap digunakan untuk berkeliling desa oleh para wisatawan. Sepeda Onthel ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan terutama wisatawan asing. Wisatawan yang berkunjung mayoritas berasal dari Eropa khususnya Belanda karena sejarah Onthel sangat erat sekali kaitannya dengan negara tersebut.
b) Kelayakan aspek operasional
Potensi
yang disediakan dengan alam yang asri dan ketersediaan sepeda onthel untuk
menemani wisatawan berkeliling di desa wisata tersebut yang langsung di guide
oleh mas towil pendiri desa wisata tersebut, tetapi jika saat liburan banyaknya
pengunjung maka guide akan di bantu oleh pemuda di desa tersebut, dan didesa
tersebut juga menyediakan berbagai makanan khas kulonprogo yang menambah ke
asrian didesa tersebut. Dengan adanya desa wisata tersebut menambah masyarakat
lebih produktif dan membantu perekonomian masyarakat sekitar. Para wisatawan dikenakan tarif Rp. 300.000 untuk dapat menikmati
paket wisata ini. Namun, tenang saja pelayanan yang akan didapatkan sangat
sepadan dengan harga yang dibayarkan. Para wisatawan diajak menikmati damainya
suasana pedesaan, diajak ke pusat kerajinan, pembuatan tenun, pembuatan tempe,
dan sawah. Para wisatawan dipastikan dapat terlibat dalam setiap kegiatan
tersebut. Tidak hanya itu, wisatawan asing juga diperkenalkan dengan jajanan
tradisional.
NAMA : NADHILATUL KHAIRUNNISA
NIM : 18107030100
Tidak ada komentar:
Posting Komentar